0
Kebnyakan di sawah-sawah skarang jerami di bakarr...sebenarnya itu slahh totall ..broo .,nah mari
pada kesempatan ini ane mau berbagi bagaimna sih cra memamfaatkan jerami ???
langsung simak ajha broo ...insaallh bermamfaat kok !!!
MANFAAT JERAMI PADI BAGI PETANI &
PETERNAK
Sering kita jumpai dilapangan setelah masa
panen padi, tumpukan jerami yang dibirkan
menumpuk di sawah atau kadang hanya dibakar
saja. Sering kita menganjurkan kepada para
petani untuk tidak membakar atau membuang
jerami tanaman padi di sawah mereka apakah
kita sudah punya solusi cara mengelola jerami
tersebut? Ada sebagian petani yang langsung
membakar jerami miliknya, dijual ke pengepul
jerami untuk pakan ternak,ditumpuk begitu
saja dll. Intinya Jerami dianggap sampah yang
dibenci dan lebih baik dimusnahkan.Padahal
Jerami itu bisa dimanfaatkan oleh petani dan
peternak, dan bisa menghasilkan income
tambahan bagi petani.Perlu diketahui beberapa
fakta dilapangan yang menyebabkan petani
lebih suka membakar jerami:
1. Jika jerami kita tumpuk disawah otomatis
akan menjadi sarang hama tikus bahkan
hama-hama yang lain.
2. Jerami yang ditumpuk memakan waktu
berbulan-bulan agar bisa busuk, apalagi
kalau musim kemarau akan lebih lama
lagi karena jerami cenderung kering.
3. Jika jerami langsung kita sebar disawah
dan langsung diadakan pengolahan tanah
akan menyebabkan tanah menjadi masam
(asem-asemen) kalau orang banyumas
bilang.
4. Petani lebih suka membakar jerami
karena lebih praktis dan mudah dalam
mengelola jerami. Padahal dengan dibakar
otomatis jerami tersebut hanya akan
menjadi abu dan karbon di tanah. Selain
itu dengan pembakaran jerami berarti
petani akan ikut andil dalam perusakan
lapisan ozon pada bumi kita. Sehingga
akan mempercepat terjadinya pemanasan
global.
Lalu bagaimana cara yang praktis dalam
mengelola jerami ini? telah kita ketahui petani
itu tidak mau yang ribet-ribet dan maunya
serba praktis dan mudah. Solusi pengelolaan
jerami yang mudah dan praktis diantaranya:
1. Membuat jerami menjadi kompos. Seperti
halnya membuat kompos dengan bahan
organik lain, dalam pembuatan kompos
dengan media jerami juga memerlukan
mikro organisme dekomposer untuk
mempercepat proses fermentasi. Dengan
menggunakan dekomposer hanya butuh
waktu 15 -20 hari untuk membuat
kompos yang siap pake dan langsung bisa
diaplikasi ke sawah lagi. Dalam proses
mengkomposkan jerami bisa ditambah
dengan kotoran sapi ataupun sampah
hijau (bahan organik) yang lain.
2. Membuat jerami menjadi tape jerami.
Tape jerami adalah hasil olahan jerami
dengan cara difermentasi sehingga
menjadi bahan yang siap dikonsumsi
ternak ruminansia. Dengan dibuat tape
jerami kandungan protein, nutrisi dan
vitamin pada jerami akan meningkat.
Pada pembuatan tape jerami dekomposer
yang digunakan biasanya adalah golongan
jamur karena prinsip kerjanya sama
dengan pembuatan tempe. Kotoran ternak
hasil mengkonsumsi tape jerami sangat
bagus digunakan untuk kompos sawah
kita.
3. Membuat jerami menjadi media tanam
jamur. Dalam budidaya jamur merang dan
jamur kancing jerami padi merupakan
bahan yang wajib digunakan untuk media
tanamnya. Limbah media jamur merang
dan kancing yang tidak digunakan sangat
baik didaur ulang ke kesawah digunakan
sebagai kompos.
4. Jerami Sebagai Mulsa Tanaman. Dalam
penanaman pepaya california ataupun
Lidah buaya saat memasuki musim
kemarau jerami bisa dimanfaatkan sebagi
mulsa tanaman yang tujuanya adalah
mengurangi penguapan air sehingga
tanaman tidak kekeringan saat musim
kemarau panjang.
Setelah kita mengetahui manfaat dari jerami
padi diatas alangkah baiknya jika kita
menggunakan limbah tanaman padi tersebut
untuk menjadikannya lebih bermanfaat,
daripada sekedar dibakar ataupun hanya
ditumpuk disawah.
Untuk mempertahan kesuburan tanah ini kita
selalu menghimbau kepada petani agar
menggunakan bahan organik. Paling tidak
jangan pindahkan atau bakar jerami hasil
panen kita. Namun apakah anda tahu seberapa
besar unsur hara yang terkandung dalam
jerami tersebut sehingga kita selalu
menghimbau agar jangan membakar jerami.
Menurut penelitian ketika kita memanen padi 5
ton gabah kering dari 1 ha sawah maka kita
telah kehilangan unsur hara 150 kg N, 20 Kg P,
150 Kg K dan 20 Kg S yang terbawa oleh hasil
panen kita. Dari hasil panen 5 ton gabah kering
tersebut biasanya akan dihasilkan 7,5 ton
jerami. Di Indonesia rata-rata kandungan unsur
hara yang terkandung dalam jerami adalah 0,4
% N, 0,02 % P, 1,4 % K dan 5,6 % Si. Dan
yang perlu diketahui adalah ketika kita
memanen padi 5 ton/ha akan dihasilkan jerami
sebanyak 7,5 ton yang mengandung 45 kg N,
10 Kg P, 125 Kg K, 10 Kg S, 350 Kg Si, 30 Kg
Ca 10 Kg Mg.
Luar biasa bukan, bukankah sangat sayang
kalau kita sampai membakar jerami yang
mengandung unsur hara yang begitu tinggi?
Bukankah lebih baik kita menghemat uang kita
dengan mengurangi biaya pembelian pupuk
kimia yang semakin mahal dengan cara
menyebar atau membenamkan jerami kita
kesawah lagi. Bukankah ini salah satu solusi
mengatasi kenaikan harga pupuk bersubsidi
yang baru saja naik?
Petani bijaksana pasti akan berpikiran seperti
di atas, marilah kita ajak teman-teman petani
yang lain untuk tidak membakar jerami.
Marilah kita lestarikan alam kita dengan
mensukseskan program GO ORGANIK

hohoho....apa yang kita lakukan. pada jerami dilahan kita????? 

Posting Komentar

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.

Home » , , , » Mampaat Padi jerami bagi Petani

Mampaat Padi jerami bagi Petani

Kebnyakan di sawah-sawah skarang jerami di bakarr...sebenarnya itu slahh totall ..broo .,nah mari
pada kesempatan ini ane mau berbagi bagaimna sih cra memamfaatkan jerami ???
langsung simak ajha broo ...insaallh bermamfaat kok !!!
MANFAAT JERAMI PADI BAGI PETANI &
PETERNAK
Sering kita jumpai dilapangan setelah masa
panen padi, tumpukan jerami yang dibirkan
menumpuk di sawah atau kadang hanya dibakar
saja. Sering kita menganjurkan kepada para
petani untuk tidak membakar atau membuang
jerami tanaman padi di sawah mereka apakah
kita sudah punya solusi cara mengelola jerami
tersebut? Ada sebagian petani yang langsung
membakar jerami miliknya, dijual ke pengepul
jerami untuk pakan ternak,ditumpuk begitu
saja dll. Intinya Jerami dianggap sampah yang
dibenci dan lebih baik dimusnahkan.Padahal
Jerami itu bisa dimanfaatkan oleh petani dan
peternak, dan bisa menghasilkan income
tambahan bagi petani.Perlu diketahui beberapa
fakta dilapangan yang menyebabkan petani
lebih suka membakar jerami:
1. Jika jerami kita tumpuk disawah otomatis
akan menjadi sarang hama tikus bahkan
hama-hama yang lain.
2. Jerami yang ditumpuk memakan waktu
berbulan-bulan agar bisa busuk, apalagi
kalau musim kemarau akan lebih lama
lagi karena jerami cenderung kering.
3. Jika jerami langsung kita sebar disawah
dan langsung diadakan pengolahan tanah
akan menyebabkan tanah menjadi masam
(asem-asemen) kalau orang banyumas
bilang.
4. Petani lebih suka membakar jerami
karena lebih praktis dan mudah dalam
mengelola jerami. Padahal dengan dibakar
otomatis jerami tersebut hanya akan
menjadi abu dan karbon di tanah. Selain
itu dengan pembakaran jerami berarti
petani akan ikut andil dalam perusakan
lapisan ozon pada bumi kita. Sehingga
akan mempercepat terjadinya pemanasan
global.
Lalu bagaimana cara yang praktis dalam
mengelola jerami ini? telah kita ketahui petani
itu tidak mau yang ribet-ribet dan maunya
serba praktis dan mudah. Solusi pengelolaan
jerami yang mudah dan praktis diantaranya:
1. Membuat jerami menjadi kompos. Seperti
halnya membuat kompos dengan bahan
organik lain, dalam pembuatan kompos
dengan media jerami juga memerlukan
mikro organisme dekomposer untuk
mempercepat proses fermentasi. Dengan
menggunakan dekomposer hanya butuh
waktu 15 -20 hari untuk membuat
kompos yang siap pake dan langsung bisa
diaplikasi ke sawah lagi. Dalam proses
mengkomposkan jerami bisa ditambah
dengan kotoran sapi ataupun sampah
hijau (bahan organik) yang lain.
2. Membuat jerami menjadi tape jerami.
Tape jerami adalah hasil olahan jerami
dengan cara difermentasi sehingga
menjadi bahan yang siap dikonsumsi
ternak ruminansia. Dengan dibuat tape
jerami kandungan protein, nutrisi dan
vitamin pada jerami akan meningkat.
Pada pembuatan tape jerami dekomposer
yang digunakan biasanya adalah golongan
jamur karena prinsip kerjanya sama
dengan pembuatan tempe. Kotoran ternak
hasil mengkonsumsi tape jerami sangat
bagus digunakan untuk kompos sawah
kita.
3. Membuat jerami menjadi media tanam
jamur. Dalam budidaya jamur merang dan
jamur kancing jerami padi merupakan
bahan yang wajib digunakan untuk media
tanamnya. Limbah media jamur merang
dan kancing yang tidak digunakan sangat
baik didaur ulang ke kesawah digunakan
sebagai kompos.
4. Jerami Sebagai Mulsa Tanaman. Dalam
penanaman pepaya california ataupun
Lidah buaya saat memasuki musim
kemarau jerami bisa dimanfaatkan sebagi
mulsa tanaman yang tujuanya adalah
mengurangi penguapan air sehingga
tanaman tidak kekeringan saat musim
kemarau panjang.
Setelah kita mengetahui manfaat dari jerami
padi diatas alangkah baiknya jika kita
menggunakan limbah tanaman padi tersebut
untuk menjadikannya lebih bermanfaat,
daripada sekedar dibakar ataupun hanya
ditumpuk disawah.
Untuk mempertahan kesuburan tanah ini kita
selalu menghimbau kepada petani agar
menggunakan bahan organik. Paling tidak
jangan pindahkan atau bakar jerami hasil
panen kita. Namun apakah anda tahu seberapa
besar unsur hara yang terkandung dalam
jerami tersebut sehingga kita selalu
menghimbau agar jangan membakar jerami.
Menurut penelitian ketika kita memanen padi 5
ton gabah kering dari 1 ha sawah maka kita
telah kehilangan unsur hara 150 kg N, 20 Kg P,
150 Kg K dan 20 Kg S yang terbawa oleh hasil
panen kita. Dari hasil panen 5 ton gabah kering
tersebut biasanya akan dihasilkan 7,5 ton
jerami. Di Indonesia rata-rata kandungan unsur
hara yang terkandung dalam jerami adalah 0,4
% N, 0,02 % P, 1,4 % K dan 5,6 % Si. Dan
yang perlu diketahui adalah ketika kita
memanen padi 5 ton/ha akan dihasilkan jerami
sebanyak 7,5 ton yang mengandung 45 kg N,
10 Kg P, 125 Kg K, 10 Kg S, 350 Kg Si, 30 Kg
Ca 10 Kg Mg.
Luar biasa bukan, bukankah sangat sayang
kalau kita sampai membakar jerami yang
mengandung unsur hara yang begitu tinggi?
Bukankah lebih baik kita menghemat uang kita
dengan mengurangi biaya pembelian pupuk
kimia yang semakin mahal dengan cara
menyebar atau membenamkan jerami kita
kesawah lagi. Bukankah ini salah satu solusi
mengatasi kenaikan harga pupuk bersubsidi
yang baru saja naik?
Petani bijaksana pasti akan berpikiran seperti
di atas, marilah kita ajak teman-teman petani
yang lain untuk tidak membakar jerami.
Marilah kita lestarikan alam kita dengan
mensukseskan program GO ORGANIK

hohoho....apa yang kita lakukan. pada jerami dilahan kita????? 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar